Kreatifitas, Alternatif Peningkatan Devisa Negara
Berkurangnya anggaran beasiswa berdampak langsung pada kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di Kampus yang juga ikut menurun. Padahal di sisi lain mahasiswa juga perlu untuk dilatih hal-hal yang bukan saja menyangkut soal kecerdasannya, tapi juga sense of social, sense of politic, serta sense terhadap peningkatan kwalitas dirinya yang juga harus tinggi, dan tidak cukup hanya dengan mengandalkan informasi dari para dosen semata. Segala urusan yang berkaitan dengan pemberian beasiswa dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, seharusnya tidak mengalami pengurangan.
“Dalam era perkembangan global, unsur kreatifitas dapat meningkatkan sektor pendapatan negara. Sumber daya alam kita saat ini semakin berkurang, oleh karena itu harus diimbangi dengan kreatifitas yang didukung oleh sumber daya manusianya yang bagus. SDM inilah yang bisa mengganti SDA yang semakin lama semakin surut. Termasuk di perguruan tinggi kita, inovasi dan kreatifitas mahasiswa harus didorong untuk menutupi sumber daya alam yang semakin menipis itu,” ujar Mujib Rohmat, anggota Tim Kunker Spesifik Komisi X DPR ke Surabaya, Jawa Timur, Jum’at (11/03).
Menyangkut persoalan BOPTN, politisi Fraksi Partai Golkar itu menjelaskan, berdasarkan filosofi fungsionalnya rumusan BOPTN bertujuan untuk mengurangi uang kuliah tunggal (UKT), dan dalam implementasinya harus secara real sehingga hasilnya benar-benar bisa dirasakan oleh para mahasiswa. Namun prakteknya masih ada kejanggalan, yakni di satu sisi ada Perguruan Tinggi yang sudah mengurangi UKT nya, tapi di sisi lain dampaknya tidak dapat dirasakan oleh mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.
“ Komisi X sepakat, untuk anggaran tahun ini minimal harus sama besaran jumlahnya dengan tahun sebelumnya. Dan dengan munculnya berbagai perguruan tinggi negeri baru, harusnya anggaran BOPTN yang baru itu juga ditingkatkan, dan pengalokasian dananya harus dilakukankan secara adil dan berimbang,” tutur dia.
Dewan juga berharap dengan APBNP dana itu bisa tertutupi, sehingga UKT untuk para mahasiswa tidak mengalami pengurangan. Selain itu didalam BOPTN juga terkandung besaran senilai 30 persen yang bisa digunakan untuk ranah penelitian, termasuk juga oleh perguruan tinggi swasta. Oleh sebab itu bila jumlah anggarannya turun, maka bisa berpengaruh terhadap semangat para dosen untuk melakukan penelitian.
“Kita ingin Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat berjalan secara seimbang. Dan bagi para dosen muda akan kita tingkatkan juga kwalitasnya, sehingga mereka akan bisa secara bersama-sama mengangkat derajat perguruan tinggi itu untuk semakin baik kelasnya,” ujar Mujib.
“Komisi X juga akan berupaya agar formula tentang BOPTN akan terus diperbaharui setiap tahun, dan dapat memberi hasil secara nyata dalam mengurangi uang kuliah tunggal para mahasiswa,” lanjut politisi Golkar Dapil Jateng I tersebut. (dep,mp) foto : ryan/parle/hr.